Sabtu, 21 Maret 2015

Pengaruh KAA bagi bangsa Indonesia :
a.                 Ditandatanganinya persetujuan dwi kewarganegaraan antara Indonesia dan RRC ( seseorang yang memegang dwi kewarganegaraan harus memilih salah satu dan tidak memilih dapat mengikuti kewarganegaraan
b.                 Adanya dukungan yang diperoleh , yaitu berupa keputusan KAA mengenai perjuangan merebut irian barat dalam forum PBB
Pengaruh KAA bagi Negara – Negara Asia Afrika :
a.                 KAA berpengaruh besar terhadap perjuangan kemerdekaan bangsa - bangsa asia afrika yang belum merdeka. Bangsa - bangsa asia afrika yang merdeka sesudah diadakannya KAA, antara lain : Maroko, Tunisia dan Sudan (1956), Ghana (1957), Guyana (1958), Mauritania, Mali, Niger, Tugo, Dahomei, Chad, Senegal, Pantai Gading dan beberapa negara Afrika lainnya ( 1960 ).
Pengaruh KAA bagi dunia :
a.                 Berkurangnya ketegangan dunia
b.                 Amerika serikat dan Australia mulai berusaha menghapuskan ras diskriminasi di negaranya

c.                  Munculnya organisasi gerakan nonblok ( GNB ) yang bertujuan meredakan perselisihan paham dari blok barat dan blok timur

Senin, 02 Februari 2015

IPS SEJARAH INDONESIA

PERJUANGAN DIPLOMASI BANGSA INDONESIA
Perjuangan Diplomasi Bangsa Indonesia Untuk Mempertahankan Kemerdekaan September 

1. Pertemuan Soekarno – Van Mook

•Tokoh: Pihak Indonesia: Soekarno, Moh. Hatta, Ahmad Soebardjo, H.Agus Salim.. Pihak Belanda: Van Mook, Van Der Plas..

•Tanggal: 25 Oktober 1945

•Tempat: ?

•Hasil: Van Mook mengemukakan masalah Indonesia, menjadi negara persemakmuran berbentuk federal dan memasukkan Indonesia ke dalam anggota PBB

2. Pertemuan Sjahrir – Van Mook:



•Tokoh: Pihak Sekutu: Jend. Christison.. Pihak Belanda: Van Mook.. Pihak Indonesia: Sutan Sjahrir

•Tanggal: 17 November 1945

•Tempat: Markas Besar Tentara Inggris, Jl. Imam Bondjol No. 1, Jakarta

•Hasil: gagal.

3. Perundingan Sjahrir – Van Mook:



•Tokoh: Pihak Inggris (penengah): Sir Archibald.. Pihak Belanda: Van Mook.. Pihak Indonesia: Sutan Sjahrir

•Tanggal: 10 Februari 1946

•Tempat: Jakarta, Indonesia

•Hasil:

1.- Van Mook: Indonesia negara commonwealth (berbentuk federasi), urusan dalam negeri di atur Indonesia, urusan luar negeri di atur Belanda,

2.- Sjahrir: Indonesia harus diakui, urusan luar negeri diatur oleh Indonesia dan Belanda (ditolak)

3.- Sjahrir: Belanda harus mengakui de facto RI, RIS, RIS bersama” dg peserta dalam ikatan negara belanda

4. Perundingan di Hooge Veluwe:



•Tokoh: delegasi RI: mr. suwandi, dr. sudarsono, mr. prianggodigdo.. delegasi belanda: van mook, prof. logemann, idenburgh, van royen, van asbeck, sultan hamid II, surio santosa.. penengah: Sir Archibald

•Tanggal: 14-26 April 1946

•Tempat: Hooge Veluwe, Belanda

•Hasil: tidak ada, karena belanda menolak hasil perundingan antara Sjahrir – Van Mook sebelumnya..

5. Perundingan Linggarjati:



•Tokoh: belanda: prof. scermerhorn, max van pool, de baer, van mook.. indonesia: sutan sjahrir, moh. roem, amir syarifudin, soesanto t, gani, ali boediarjo.. penengah: Lord Killearn

•tanggal: 10 November 1946

•tempat: Linggarjati, Indonesia

•Hasil:

1.Belanda harus mengakui RI secara de facto dan meninggalkannya paling lambat 1 januari 1949

2.Belanda – Indonesia kerjasama memberntuk RIS

3.RIS dan Belanda membentuk uni Indonesia – Belanda

kedudukan RI kuat di mata internasional karena Inggris dan Amerika telah mengakui RI secara de facto. tp, belanda melakukan Agresi Militer I, 21 Juli 1947



6. Perundingan Renville:



•Tokoh: Indonesia: Amir Syarifudin.. Belanda: Abdulkadir Widjodjoatmodjo

•Tanggal: 8 Desember 1947

•Tempat: Kapal USS Renville, milik Amerika

•Hasil:

1.RI harus mengakui kedaulatan Belanda di Hindia-Belanda untuk mengakui NIS

2.Diadakan pemungutan suara untuk mengetahui apakah rakyat ingin bergabung dg RI atau belanda

3.Tiap negara bagian berhak tinggal di luar NIS dan mengadakan hubungan

ada perbedaan pendapat antara wakil tinggi mahkota belanda dg Van Mook dan menyatakan tidak terikat dg perjanjian apapun. maka, dilaksanakanlah Agresi Militer II, 18 Desember 1948



7. Persetujuan Roem-Royen:

•Tokoh: Indonesia: Moh. Roem.. Belanda: Van Royen

•Tanggal: 7 Mei 1948

•Tempat: hotel des indes, Jakarta

•Hasil:

1.Mr. Roem: menghentikan perang gerilya, bekerjasama mengembalikan perdamaian, ikut menghadiri KMB

2.Van Royen: pemerintah RI kembali ke yogyakarta, penghentian gerakan militer dan pembebasan tahanan, tidak akan mengakui negara dalam kekuasaan RI sebelum tanggal 19 Desember 1948, setuju RI bagian dr NIS, berusaha agar KMB ada

8. Konferensi Meja Bundar (KMB):



•Tokoh: ketua: Willem Drees.. Indonesia: Moh. Hatta.. Belanda: Van Marseveen.. Mediator: Chritchley.. BFO: Sultan Hamid II

•Tanggal: 23 Agustus-2 November 1949

•Tempat: Den Haag, Belanda

•Hasil:

1.Belanda mengakui kedaulatan RI akhir Desember 1949

2.Penyelesaian masalah Irian Barat ditunda 1 tahun

3.RIS dan Belanda mengadakan hubungan uni Indonesia-Belanda, diketuai oleh Ratu Belanda

4.Penarikan mundur tentara Belanda

5.Pembentukan APRIS dg TNI sbg. intinya